TDE adalah fork dari KDE 3.5. Ini bukan sekadar tampilan yang beku di masa lalu; ia adalah lingkungan desktop yang terus dikembangkan dengan filosofi "Kinerja Di Atas Segalanya" lingkungan desktop yang menonjolkan filosofi yang didesain berorientasi pada kecepatan, stabilitas, dan efisiensi, menjadikannya pilihan ideal untuk menghidupkan kembali perangkat keras terbaru atau bahkan yang low-end sekalipun.
![]() |
| Konqueror on TDE |
Awal Lahirnya TDE sebagai respons langsung terhadap perubahan drastis di KDE 4. Proyek TDE dimulai sebagai kelanjutan dari K Desktop Environment (KDE) versi 3. Nama Trinity dipilih sebagian karena kata tersebut berarti "tiga" dan TDE merupakan kelanjutan dari KDE 3. TDE sekarang merupakan proyek lingkungan desktop komputer tersendiri.
![]() |
| TDE theme Manager |
TDE sendiri telah meproklamirkan bukan kelanjutan dari KDE 3.5 yang anggotanya tidak lagi mendukung seri KDE 3. TDE adalah fork independen yang menggunakan komunitas pengembang terpisah.
Mengapa KDE 3.5 Berakhir? KDE 3.5 adalah puncak dari desain KDE lama. Namun pada tahun 2008, proyek KDE membuat keputusan besar untuk pindah ke arsitektur baru, yaitu KDE 4 yang mengadopsi teknologi Qt terbaru, memperkenalkan efek visual yang lebih modern (Plasma Desktop), dan menciptakan desktop yang lebih fleksibel dan berorientasi widget.
Dampaknya KDE 4 pada awalnya dirilis dengan banyak masalah stabilitas dan sangat berat pada sumber daya. Hal ini membuat banyak pengguna KDE 3.5 yang sangat menyukai kecepatan, stabilitas, dan antarmuka klasiknya merasa "tertinggal" dan tidak puas.
Kesimpulannya ketika Anda menggunakan TDE (misalnya di Q4OS), Anda merasakan pengalaman pada KDE 3.5 tetap dapat dinikmati dalam lingkukan TDE dan bahkan dengan teknologi yang up to date dan terus mengikuti kebutuhan komputasi saat ini, terutama pada perangkat keras low-end agar tidak menjadi tumpukan sampah usang dan tetap bernilai dan produktif.








